
Tale of the Two Sisters
Mungkin agan pernah denger judul film di atas, salah satu film Korea paling mengerikan yang pernah dibuat. Film itu dibuat berdasarkan sebuah urban legend berjudul Janghwa Hongryeon Jon.
Ceritanya mirip putri salju pada awalnya. Sepasang suami istri memiliki dua anak gadis cantik bernama Janghwa dan Hongryeon. Lima tahun setelah melahirkan Hongryeon, si ibu mati dan si ayah mengambil istri baru yang jelek dan kejam. Ibu tiri melahirkan tiga anak laki-laki, dan setelah itu, ia mulai menindas kedua putri tirinya.
Suatu hari si ayah menyuruh ibu tiri membuat pesta pernikahan untuk Janghwa. Ibu tiri yang tak rela mengeluarkan uang untuk Janghwa, menyuruh anaknya meletakkan tikus besar yang sudah dikuliti dan berdarah di kasur Janghwa, dan menuduh anak tirinya keguguran karena banyaknya darah dan sesosok makhluk ditemukan di kasurnya keesokan harinya (padahal tikus dikulitin, kok bisa dipercaya sih sebagai janin premature 

Si ayah percaya, dan Janghwa yang ketakutan lari ke arah danau. Ibu tiri menyuruh anak sulungnya mengejar Janghwa dan mendorongnya ke kolam. Misi berhasil, namun tiba-tiba datang seekor macan yang menggigit tangan dan kaki si sulung sampai putus. Si sulung cacat selamanya. Karena kemarahan, ibu tiri menyiksa Hongryeon hingga ia memutuskan untuk menyusul kakaknya.
Sejak saat itu, di desa tersebut setiap ada pergantian kepala desa, si kepala desa selalu ditemukan mati keesokan harinya. Legenda ini berakhir ketika ada seorang kepala desa baru yang pemberani. Di malam kedatangannya ke desa, ia didatangi sepasang hantu, Janghwa dan Hongryeon yang menuntut si kepala desa membersihkan nama mereka.
Kepala desa yang bijaksana kemudian mengadili si ibu tiri dan ketiga putranya. Legenda mengatakan Janghwa dan Hongryeon bereinkarnasi ketika si ayah menikahi istri ketiganya, dan si istri melahirkan anak kembar.
Jika agan berambut panjang dan tinggal di Korea, berhati-hatilah ketika tidur! Jangan sampai rambut agan yang panjang itu terurai ke bawah ranjang. Karena mungkin saja hantu wanita akan datang dan menghitung rambut agan. Urban legend ini terkenal dan lumayan dipercaya juga di sana. Katanya kalau si hantu berhasil menghitung rambut agan sampai habis, agan bakalan mati.
Kalau agan ingat kisah Kuchisake-onna alias Wanita Bermulut Terbelah dari Jepang, di Korea juga ada lho urban legend yang mirip. Namanya, Red Mask. Wanita ini selalu mengenakan topeng merah yang menutupi mulutnya. Modusnya sama, menanyakan apakah dia cantik. Belum diketahui apakah Red Mask di Korea bisa diakali dengan cara yang sama seperti Kuchisake-onna.
Red Mask ini sih asal muasalnya ada dua versi yang ane tau, yaitu seorang wanita Korea yang melakukan operasi kecantikan di Jepang, lalu operasinya gagal. Mungkin setelah operasi si cewek terinspirasi cerita Kuchisake-onna kali ya? 

Makanya dia bikin versi Koreanya.
Satu lagi, ada seorang cewek popular di sekolahnya. Karena iri, cewek-cewek lain menyeret si bunga sekolah dan menyayat mulutnya dengan pisau.
Oh ya, di Korea juga ada urban legend berbasis internet. Ceritanya, ada seorang cewek Jepang yang bunuh diri. Sebelum bunuh diri, ia menggambar potret dirinya dan menyebarkannya via e-mail. E-mail ini entah kenapa malah booming di Korea.
Katanya sih, kalau agan ngeliat gambat itu lama-lama, kira-kira lima menit agan memandangi matanya, gambarnya akan berubah, antara lain bibirnya jadi menyeringai dan di sekitar matanya muncul lingkaran hitam. Banyak korban melaporkan mengenai hal ini, dan mereka juga bisa merasakan kesedihan luar biasa terpancar dari gambar itu. Ada beberapa juga kaskuser yang membuat thread tentang ini, agan bisa liat di:
Korea juga punya urban legend mirip-mirip the White Lady. Namanya juga mirip, yaitu Lady in White! Katanya, cewek ini dulu dikhianati suaminya sehingga ia bunuh diri. Berdasarkan tradisi Korea, cewek ini dimakamkan dengan pakaian putih-putih. Kemudian si cewek ini bangkit untuk membalas dendam, dan dikenal sebagai Lady in White. Ia akan menggoda laki-laki yang ditemuinya di jalan dan membunuh mereka. Satu ciri khasnya adalah, Lady in White tidak pernah menangis air mata, ia hanya bisa menangis darah.
Mirip jelangkung, anak-anak di Korea suka melakukan permainan Korean Ouija Game. Menggunakan papan Ouija untuk memanggil hantu dan benda kecil semacam koin / penghapus yang dipegangi beramai-ramai. Katanya kalau agan nggak bisa mengembalikan si hantu yang sudah dipanggil, si hantu akan menghantui agan selamanya.
Ada satu pamali di Korea. Jangan tidur dengan masih mengenakan make-up! Soalnya, katanya kalau agan sampai tidur sebelum menghapus make-up, agan akan didatangi sesosok hantu yang disebut gwee shin dalam mimpi, dan ketika bangun pagi wajah agan akan berubah… jadi jelek, tentunya.